Langsung ke konten utama

HAPPY INDONESIA INDEPENDENCE DAY!

assalaamuallaikum warrahmatullahi wabarakaatuuh

selamat pagi, readers!

SELAMAT HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA yang ke-74๐ŸŽŠ๐ŸŽ‰๐ŸŽ‡

sudah ga berasa Indonesia hampir 80 tahun merdeka dari penjajahan (ya, walaupun menurut sejarah, belum benar-benar merdeka, lepas dari keterikatan dengan bangsa asing๐Ÿ˜‚)

banyak harapan untuk Indonesia beserta warga negaranya yang ingin sekali diwujudkan. misalnya warganya kembali lagi memegang erat prinsip toleransi, menghargai satu sama lain, tidak memecah belah, tidak saling memprovokasi, dan macam hal negatif lainnya yg sering ditemukan saat ini. selain itu, warga negaranya, terutama muda-mudi bisa menjadi generasi yang lebih hebat, berprestasi baik, memegang teguh pada agama masing-masing tanpa harus melecehkan agama lain, lebih banyak belajar hal baru yg positif. menghargai dan mengapresiasi tinggi produk lokal, prestasi anak bangsa, dan lain sebagainya. juga yang terpenting di era global seperti sekarang adalah trending untuk hal yang positif.

untuk pemerintah Indonesia sendiri, harapan yang relevan dengan isu yang masih sangat hangat adalah perihal pemindahan ibukota negara Indonesia. memang aku secara pribadi belum tau banyak tentang isu ini, karena terlalu banyak beritanya ๐Ÿ˜‚. tapi perihal apakah nantinya seperti banyak opini yang beredar bahwa kedepannya Indonesia akan punya dua ibukota negara seperti AS, diharapkan tidak akan terjadi pembukaan lahan besar-besaran, dan anggapan bahwa 'ibukota negara adalah tempat yang tepat untuk mencari matapencaharian' tidak berpengaruh besar pada lingkungan di manapun ibukota negara yang baru kedepannya. dan, masyarakat ibukota negara yang baru agar bisa lebih humble, dan hidup seperti apa kalian sekarang, maksudnya sederhana dan masih memegang erat adat istiadat yang sudah sejak lama ada.

masih banyak harapan untuk negeriku ini, yang sulit diucapkan dan dituliskan dalam kata. tapi harapan utamanya Indonesia akan tetap dan selalu menjadi IndONEsia yang seperti dulu dan sekarang๐Ÿ’“

sekali lagi

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-74!!!
Menuju Indonesia Lebih Unggul

wassalaamuallaikum warrahmatullahi wabarakaatuuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Writing Challenge: A Special Toy Growing Up

Walaupun di beberapa posting -an sebelumnya aku selalu bilang berat menjadi anak pertama di keluarga, tapi aku tetap merasa sangat beruntung berada di dalamnya. Terutama karena almh. Mamah dan juga keluarga dari pihak mamah yang selalu menghujaniku dengan rasa kasih sayang yang luar biasa, bahkan sampai dengan sekarang.   Aku ingat cukup banyak mainan yang kupunya, seperti puzzle , mainan balok KW-annya Lego, Boneka Barbie ,  dan masih banyak lagi. Dari yang dibeli murahan di pedagang mainan asongan, di toko mainan, sampai dengan sebagai oleh-oleh dari luar kota. Masih sangat melekat diingatan waktu itu aku diajak oleh salah satu kaka sepupuku pergi ke town plaza untuk membeli mainan. Usiaku saat itu mungkin masih 4 - 5 tahun. Disitu diajaknya aku memilih mainan sendiri dan pilihan hatiku jatuh pada set mainan peraga masak-masakan. Sampai saat ini aku ingat persis warna panci mainan itu yang berwarna biru tua dilengkapi dengan stiker bergambar makanan berkuah yang banyak wort...

Writing Challenge: Reflect on a Painful Childhood Experience

Aku pernah nyaris menghilangkan nyawaku sendiri... Aku tidak sama sekali ingin menyembunyikan fakta pahit itu. Akan kuberikan sebagai pelajaran bagiku sendiri di kemudian hari. Bahwa menjadi yang pertama adalah bukan segalanya. Kembali lagi pada kenyataan yang sudah kuungkapkan di posting- an sebelumnya, bahwa menjadi anak pertama memang sesulit itu. Banyak tekanan dan banyak tuntutan. Aku yakin semua anak se-Asia merasakan hal yang sama denganku. Dulu, saat aku sangat dituntut untuk selalu mendapatkan peringkat I di sekolah. Aku selalu dituntut untuk belajar yang giat. Sangat wajar sebenarnya. Aku tetap diberi kesempatan untuk main, kok. Tapi, aku diberikan waktu yang ekstra oleh orang tuaku untuk mengenyam ilmu lagi di luar sekolah alias les.   Bahkan saat aku duduk di bangku Taman Kanak - Kanak sudah diberikan bimbingan belajar oleh orang tuaku di tempat tetangga yang kebetulan juga merupakan guru TK (bukan guru TK-ku tapi) selama dua tahun sampai dengan aku duduk di kelas I SD....

Writing Challenge: A Letter to My Younger Self

Hai, Ima Isma Fawzeya Rosida Nama yang sebenarnya sampai sekarang aku sendiri jujur tidak begitu suka. Kenapa harus memulai nama dengan huruf vokal? Huruf "I" pula! Tapi apalah yang harus disesalkan? Bukan aku juga yang memilih. Pada saat aku menuliskan ini untukmu, usia kita adalah 26 tahun! Wah, bagaimana, ya, kamu mendeskripsikan dan memvisualisasikan perempuan berusia 26 tahun kala itu? Coba nanti kasih tau aku, ya! Hai, gadis kecil berambut ikal Aku selalu suka rambut itu. Mamah juga suka rambut itu. Kita pernah sekali melakukan smoothing rambut dan itu menjadi salah satu penyesalan kita seumur hidup! Oh, iya, saat dewasa, rambut kita hampir selalu pendek. Aku sendiri tidak begitu tahan dengan rambut yang terlalu panjang, tidak seperti kamu yang mungkin menyukainya. Tapi kamu sebenarnya sadar, kan, kalau rambutmu itu susah disisir kalau panjang? But, it suits you the most and now the short one suits me the most. so, we need to respect each other decision, right? Hai, s...