Langsung ke konten utama

JUST INFO : First in 2018

Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuuh

Selamat Tengah Malam, readers.

Gaberasa udah seminggu aja kita ngejalanin hari di tahun 2018. gimana tahun 2017-nya? pastinya banyak suka dukanya lah. Apalagi mahasiswa, kan, ya... Tugas makin banyak aja perasaan 😓

Kesanku pribadi banyak, sih, di tahun 2017 kemarin. Kebanyakan, sih, emang lebih ke arah seneng. Kayak misalnya aku dipercayakan untuk kembali ke dunia yang sempat membesarkan namaku (*eaaa), yaitu dunia tarik suara. Fakultas mempercayakanku untuk ikut kompetisi bergengsi di kampus, dua di cabang solo vokal; Menyanyi Pop dan Menyanyi Seriosa, dan satu di Paduan Suara. Kalo di Menyanyi Pop dan Paduan Suara mungkin dari dulu aku udah terbiasa, kalau di Seriosa beneran baru pertama kali 😅 Sempet nervous buanget plus ga pede bisa dapet juara. Tapi alhamdulillah bisa langsung dipercaya megang 2nd place 🙏

Sedihnya, di akhir-akhir tahun aku sempat bener-bener jatuh sakit, sampai aktivitas kuliahku sedikit terganggu karena harus bolak-balik ke Rumah Sakit untuk pengobatan 😢 

Tapi, bener-bener tahun ini aku ingin sedikit merubah kebiasan-kebiasaan buruk yang aku lakuin dari dulu. Ya, beresolusi, lah, bisa disebut.

Untuk blog ini aku masih sulit menjamin kedepannya apakah aku akan aktif terus di blog, mengingat tadi udah aku beberkan kalo tugas pasti semakin buanyak! Tapi harapannya, sih, pasti. Aku masih pengen share banyak momen, terus sedikit knowledge, terlebih banget, nih, soal RUNNING MAN.

Oh, iya, mungkin besok ada entry soal RUNNING MAN. Rencana aku, sih, mengulas forgetten facts, kalo enggak quiz untuk liat seberapa ngefans kalian sama RUNNING MAN.

Mungkin sampe sini dulu, sih, udah malem juga, kan, mau bobo shantiq dulu💖

Wassalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Writing Challenge: A Special Toy Growing Up

Walaupun di beberapa posting -an sebelumnya aku selalu bilang berat menjadi anak pertama di keluarga, tapi aku tetap merasa sangat beruntung berada di dalamnya. Terutama karena almh. Mamah dan juga keluarga dari pihak mamah yang selalu menghujaniku dengan rasa kasih sayang yang luar biasa, bahkan sampai dengan sekarang.   Aku ingat cukup banyak mainan yang kupunya, seperti puzzle , mainan balok KW-annya Lego, Boneka Barbie ,  dan masih banyak lagi. Dari yang dibeli murahan di pedagang mainan asongan, di toko mainan, sampai dengan sebagai oleh-oleh dari luar kota. Masih sangat melekat diingatan waktu itu aku diajak oleh salah satu kaka sepupuku pergi ke town plaza untuk membeli mainan. Usiaku saat itu mungkin masih 4 - 5 tahun. Disitu diajaknya aku memilih mainan sendiri dan pilihan hatiku jatuh pada set mainan peraga masak-masakan. Sampai saat ini aku ingat persis warna panci mainan itu yang berwarna biru tua dilengkapi dengan stiker bergambar makanan berkuah yang banyak wort...

Writing Challenge: Reflect on a Painful Childhood Experience

Aku pernah nyaris menghilangkan nyawaku sendiri... Aku tidak sama sekali ingin menyembunyikan fakta pahit itu. Akan kuberikan sebagai pelajaran bagiku sendiri di kemudian hari. Bahwa menjadi yang pertama adalah bukan segalanya. Kembali lagi pada kenyataan yang sudah kuungkapkan di posting- an sebelumnya, bahwa menjadi anak pertama memang sesulit itu. Banyak tekanan dan banyak tuntutan. Aku yakin semua anak se-Asia merasakan hal yang sama denganku. Dulu, saat aku sangat dituntut untuk selalu mendapatkan peringkat I di sekolah. Aku selalu dituntut untuk belajar yang giat. Sangat wajar sebenarnya. Aku tetap diberi kesempatan untuk main, kok. Tapi, aku diberikan waktu yang ekstra oleh orang tuaku untuk mengenyam ilmu lagi di luar sekolah alias les.   Bahkan saat aku duduk di bangku Taman Kanak - Kanak sudah diberikan bimbingan belajar oleh orang tuaku di tempat tetangga yang kebetulan juga merupakan guru TK (bukan guru TK-ku tapi) selama dua tahun sampai dengan aku duduk di kelas I SD....

Writing Challenge: A Letter to My Younger Self

Hai, Ima Isma Fawzeya Rosida Nama yang sebenarnya sampai sekarang aku sendiri jujur tidak begitu suka. Kenapa harus memulai nama dengan huruf vokal? Huruf "I" pula! Tapi apalah yang harus disesalkan? Bukan aku juga yang memilih. Pada saat aku menuliskan ini untukmu, usia kita adalah 26 tahun! Wah, bagaimana, ya, kamu mendeskripsikan dan memvisualisasikan perempuan berusia 26 tahun kala itu? Coba nanti kasih tau aku, ya! Hai, gadis kecil berambut ikal Aku selalu suka rambut itu. Mamah juga suka rambut itu. Kita pernah sekali melakukan smoothing rambut dan itu menjadi salah satu penyesalan kita seumur hidup! Oh, iya, saat dewasa, rambut kita hampir selalu pendek. Aku sendiri tidak begitu tahan dengan rambut yang terlalu panjang, tidak seperti kamu yang mungkin menyukainya. Tapi kamu sebenarnya sadar, kan, kalau rambutmu itu susah disisir kalau panjang? But, it suits you the most and now the short one suits me the most. so, we need to respect each other decision, right? Hai, s...