Langsung ke konten utama

MA HANDMADE : LAMPION BENANG

assalamualaikum warrahmatullahi wabarakaatuuh...

balik lagi cintaahhhh...

barusan aja, nih, gue buka-buka file foto di lappy gue dan menemukan file foto hasil kreativitas gue (walaupun sebenernya ga kreatif-kreatif amat ._.). disana gue nemuin foto lampion dari benang yang sempat gue jadiin usaha kecil-kecilan. buat kado ulang tahun, buat pajangan. macam-macam dah =D

jadi, gue disini pengen berbagi sedikit cara bikin lampion benang, walaupun sebenernya di google juga banyak. cekidot dahhhh....

PERHATIAN!!!
untuk anak usia kurang dari 13 tahun atau belum paham betul tentang instalasi atau merakit perangkat elektrik/listrik, DIHARUSKAN berada dibawah pengamanan dan pengawasan orang tua atau orang berpengalaman/ahli dalam bidang elektrik (?)/

 LAMPION BENANG
made by Ismafr (KGIS)



Alat & Bahan :
  • 1 buah balon, tiup hingga diameter kurang lebih 13 cm
  • 2-3 benang jahit (warna sesuai selera. pada gambar, gue pake warna pink)
  • lem kayu secukupnya (gue pakai merk rajawali karena murah dan ada dapat gratisan sabun :p =D), larutkan dengan sedikit air, hingga kental (jangan sampai terlalu encer)
  • (optional) kain flanel (sesuaikan dengan karakter yang ingin dibuat. misalkan contoh pada gambar di atas, gue pake kain flanel warna hitam, putih, merah, krim, dan baby pink)
  • kuas tembok 1" (gue pilih ukuran 1" karena pas banget, gaterlalu gede, jadi bisa rata meng-apply lemnya nanti)
  • lem uhu secukupnya
  • gunting
  • (optionalcutter
  • 1 buah lampu kecil ukuran 5 watt warna kuning/oranye (karena fungsinya untuk lampu tidur, pastikan gunakan warna yang identik dengan temaram/remang-remang, tapi jelas memancarkan warna dari benang)
  • 1 kap lampu/fitting
  • 1 meter kabel cabang 2
  • 1 buah steker
  • obeng (plus/minus tergantung kap lampu dan steker)

Cara Membuat :


  1. oleskan lem menggunakan kuas pada permukaan balon hingga rata. lilitkan benang pada permukaan balon yang sudah diolesi lem secara acak seperti jaring laba-laba. setelah kira-kira sampai benang telah dililitkan setengahnya, oleskan lagi lem pada permukaan balon hingga rata. lanjutkan terus hingga benang habis. dan lanjutkan serta diulang tahapan tersebut hingga benang kedua dan ketiga habis.
  2. gantung pada tempat yang kering dan tunggu hingga kurang lebih 24 jam.
  3. selagi menunggu bakal lampion kering, kita bisa membuat pola karakter yang kita inginkan menggunakan kain flanel. seperti yang ada di gambar. gue membuat kepala minnie mouse. jadi yang gue perlukan itu telinga minnie mouse warna hitam sebanyak 2 lembar dengan ukuran sama, sebuah pita dari flanel warna baby pink dengan sedikit flanel hitam untuk mengikatnya. untuk mata, gue pakai kain flanel berpola warna krim 2 lembar untuk bagian mata paling gede (di lapisan mata paling bawah), 2 lembar flanel berpola warna putih dengan ukuran sedikit lebih kecil dari warna krim, 2 lembar flanel berpola warna hitam untuk bagian iris mata, plus 2 titik flanel putih untuk memberi kesan pantulan cahaya pada mata. gue juga memberikan 3 pasang bulu mata menggunakan kain flanel warna hitam. untuk hidung, cukup menggunakan selembar kain flanel berpola warna hitam dan sedikit kain flanel warna putih. dan pada bagian mulut, gue menggunakan kain flanel berpola warna krim untuk bagian dasar mulut, 1 lembar kain flanel berpola warna hitam untuk bagian 'dalam' mulut dan 1 lembar kecil kain flanel berpola warna merah untuk lidah.
  4. rakit lampu. mulailah dari memasang stekernya. belah sedikit bagian ujung kabel agar menjadi cabang dua, buka plastik/karet lapisan tembaganya, lalu pasangkan dengan teliti pada steker agar menghindari terjadinya konsleting listrik. dilanjutkan dengan cara serupa untuk memasang bagian kap lampu. pasang lampu untuk mencoba apakah rakitan kalian sudah berfungsi dengan baik atau belum. kalau belum, ulang kembali tahapan, mungkin saja ada kesalahan pada saat merakit. apabila ternyata sudah baik, pastikan untuk tidak terus-terusan menyolokkan pada stop kontak.
  5. setelah dipastikan kering, potong bagian ujung karet (ujung tiupan) menggunakan gunting atau cutter. potong membulat bagian tersebut kurang lebih 3-4 cm. bersihkan bagian balon yang masih menyangkut di bagian dalam lampion. 
  6. tempel pola karakter yang sudah disiapkan menggunakan lem uhu.
  7. pasang pada rakitan lampu dan coba nyalakan
  8. lampion dari benang jahit kalian telah jadi!!!

walau dinilai sedikit ribet, tapi hasilnya gabikin kecewa. bisa dipakai buat jadi hiasan kamar kalian, atau buat kalian yang masih belajar buat tidur dengan lampu mati, lampu ini bisa jadi alternatif supaya kamar kalian ga terlalu gelap.


atau kalian yang pengen punya lampion benang karakter, bisa, kok, pesan sama gue =D tinggal hubungin gue lewat line : @ismafr__ atau line@ : @ovu7985i (fawappstoreline). soal harga? dijamin murah pake banget =D

sekian dulu dari gue.

wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakaatuuh...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Writing Challenge: A Special Toy Growing Up

Walaupun di beberapa posting -an sebelumnya aku selalu bilang berat menjadi anak pertama di keluarga, tapi aku tetap merasa sangat beruntung berada di dalamnya. Terutama karena almh. Mamah dan juga keluarga dari pihak mamah yang selalu menghujaniku dengan rasa kasih sayang yang luar biasa, bahkan sampai dengan sekarang.   Aku ingat cukup banyak mainan yang kupunya, seperti puzzle , mainan balok KW-annya Lego, Boneka Barbie ,  dan masih banyak lagi. Dari yang dibeli murahan di pedagang mainan asongan, di toko mainan, sampai dengan sebagai oleh-oleh dari luar kota. Masih sangat melekat diingatan waktu itu aku diajak oleh salah satu kaka sepupuku pergi ke town plaza untuk membeli mainan. Usiaku saat itu mungkin masih 4 - 5 tahun. Disitu diajaknya aku memilih mainan sendiri dan pilihan hatiku jatuh pada set mainan peraga masak-masakan. Sampai saat ini aku ingat persis warna panci mainan itu yang berwarna biru tua dilengkapi dengan stiker bergambar makanan berkuah yang banyak wort...

Writing Challenge: Reflect on a Painful Childhood Experience

Aku pernah nyaris menghilangkan nyawaku sendiri... Aku tidak sama sekali ingin menyembunyikan fakta pahit itu. Akan kuberikan sebagai pelajaran bagiku sendiri di kemudian hari. Bahwa menjadi yang pertama adalah bukan segalanya. Kembali lagi pada kenyataan yang sudah kuungkapkan di posting- an sebelumnya, bahwa menjadi anak pertama memang sesulit itu. Banyak tekanan dan banyak tuntutan. Aku yakin semua anak se-Asia merasakan hal yang sama denganku. Dulu, saat aku sangat dituntut untuk selalu mendapatkan peringkat I di sekolah. Aku selalu dituntut untuk belajar yang giat. Sangat wajar sebenarnya. Aku tetap diberi kesempatan untuk main, kok. Tapi, aku diberikan waktu yang ekstra oleh orang tuaku untuk mengenyam ilmu lagi di luar sekolah alias les.   Bahkan saat aku duduk di bangku Taman Kanak - Kanak sudah diberikan bimbingan belajar oleh orang tuaku di tempat tetangga yang kebetulan juga merupakan guru TK (bukan guru TK-ku tapi) selama dua tahun sampai dengan aku duduk di kelas I SD....

Writing Challenge: A Letter to My Younger Self

Hai, Ima Isma Fawzeya Rosida Nama yang sebenarnya sampai sekarang aku sendiri jujur tidak begitu suka. Kenapa harus memulai nama dengan huruf vokal? Huruf "I" pula! Tapi apalah yang harus disesalkan? Bukan aku juga yang memilih. Pada saat aku menuliskan ini untukmu, usia kita adalah 26 tahun! Wah, bagaimana, ya, kamu mendeskripsikan dan memvisualisasikan perempuan berusia 26 tahun kala itu? Coba nanti kasih tau aku, ya! Hai, gadis kecil berambut ikal Aku selalu suka rambut itu. Mamah juga suka rambut itu. Kita pernah sekali melakukan smoothing rambut dan itu menjadi salah satu penyesalan kita seumur hidup! Oh, iya, saat dewasa, rambut kita hampir selalu pendek. Aku sendiri tidak begitu tahan dengan rambut yang terlalu panjang, tidak seperti kamu yang mungkin menyukainya. Tapi kamu sebenarnya sadar, kan, kalau rambutmu itu susah disisir kalau panjang? But, it suits you the most and now the short one suits me the most. so, we need to respect each other decision, right? Hai, s...