Langsung ke konten utama

Writing Challenge: A Special Toy Growing Up

Walaupun di beberapa posting-an sebelumnya aku selalu bilang berat menjadi anak pertama di keluarga, tapi aku tetap merasa sangat beruntung berada di dalamnya. Terutama karena almh. Mamah dan juga keluarga dari pihak mamah yang selalu menghujaniku dengan rasa kasih sayang yang luar biasa, bahkan sampai dengan sekarang.
 
Aku ingat cukup banyak mainan yang kupunya, seperti puzzle, mainan balok KW-annya Lego, Boneka Barbie,  dan masih banyak lagi. Dari yang dibeli murahan di pedagang mainan asongan, di toko mainan, sampai dengan sebagai oleh-oleh dari luar kota.

Masih sangat melekat diingatan waktu itu aku diajak oleh salah satu kaka sepupuku pergi ke town plaza untuk membeli mainan. Usiaku saat itu mungkin masih 4 - 5 tahun. Disitu diajaknya aku memilih mainan sendiri dan pilihan hatiku jatuh pada set mainan peraga masak-masakan. Sampai saat ini aku ingat persis warna panci mainan itu yang berwarna biru tua dilengkapi dengan stiker bergambar makanan berkuah yang banyak wortelnya.

Tapiiii

Tapiiii

Dari semua mainan yang diberikan padaku, tidak satu pun dari mereka yang menjadi mainan spesial yang bisa kunobatkan sebagai mainan yang paling berkesan sepanjang hidupku. Mainan yang paling berkesan bagiku, bahkan hingga sampai saat ini aku tidak bisa lepas adalah sebuah boneka beruang.

Kalian mungkin berpikir bisa jadi karena boneka beruang itu adalah boneka beruang yang lucu yang dibeli dari tempat yang berkesan dan mahal maka dari itu menjadi mainan spesial. Tapi jawabannya tidak seperti itu. Bukan Isma Fawzeya Rosida kalau tidak Agak Laen.

Boneka beruang berukuran paling, ya, hanya 30cm secara tinggi, kuberi nama Chili. Bukan karena dia merah seperti cabe, tapi hanya karena aku suka penyebutan negara Chile. Entah, penamaanya saja serandom itu. Boneka itu sudah usang saat aku memilikinya. Jelas, boneka itu bukan boneka baru, melainkan boneka milik tetangga depan rumahku kala itu. Anak perempuannya, yang lebih tua dariku, mungkin sudah memiliki banyak mainan sehingga membiarkan aku mengambil boneka itu. Toh, kondisinya saja sudah sangat usang. Bulunya sudah tidak lembut lagi, tangannya sudah nyaris putus, busa di kakinya juga sudah mulai habis. Tapi, aku sangat menyukai boneka itu.

Sampai dengan sekarang, aku tidak bisa tidur tanpa boneka itu di sampingku. Seperti kami sudah memiliki ikatan batin. Sit, sahabatku saat kuliah bahkan seperti merasa ikatan itu betul-betul ada. Sit bahkan sanggup menyembunyikan atau menutup Chili dengan selimut di suatu waktu dia menginap di kosanku dan kebetulan aku sedang keluar. Jujur, tidurku bahkan gelisah kalau Chili tidak ada. Bahkan mamah rela mempaketkan Chili dari rumah ke Malang, karena mamah tau aku akan sangat stres kalau tidak ada boneka itu.

......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MA HANDMADE : LAMPION BENANG

assalamualaikum warrahmatullahi wabarakaatuuh... balik lagi cintaahhhh... barusan aja, nih, gue buka-buka file foto di lappy gue dan menemukan file  foto hasil kreativitas gue (walaupun sebenernya ga kreatif-kreatif amat ._.). disana gue nemuin foto lampion dari benang yang sempat gue jadiin usaha kecil-kecilan. buat kado ulang tahun, buat pajangan. macam-macam dah =D jadi, gue disini pengen berbagi sedikit cara bikin lampion benang, walaupun sebenernya di google  juga banyak. cekidot dahhhh.... PERHATIAN!!! untuk anak usia kurang dari 13 tahun atau belum paham betul tentang instalasi atau merakit perangkat elektrik/listrik, DIHARUSKAN  berada dibawah pengamanan dan pengawasan orang tua atau orang berpengalaman/ahli dalam bidang elektrik (?)/   LAMPION BENANG made by Ismafr (KGIS) Alat & Bahan : 1 buah balon, tiup hingga diameter kurang lebih 13 cm 2-3 benang jahit (warna sesuai selera. pada gambar, gue pake warna pink ) lem kay...

INGIN KU MULAI LAGI!

assalamu'allaikum warrahmatullahi wabarakaatuuh nampaknya ini adalah posting -an pertamaku di tahun 2023. dan aku sangat yakin 100% bahwa tidak akan ada lagi yang membaca selain aku sendiri. tapi ga masalah, karena peruntukkan blog ini bisa saja beralih menjadi buku diary online untukku pribadi. sudah jarak lebih dari satu tahun banget dari postingan terakhir di tahun 2022. menandakan bahwa aku sudah kurang banget peduli dengan blog ini, kurang semangat dalam menulis, dan juga terlalu sibuk. padahal, ya, kalo dirasa-rasa, bisa aja, sih, aku membagi waktu sambil nulis, baca, dan isi kegiatan lain yang lebih bermanfaat daripada scrolling hape terus. sekarang, tuh, rasanya sangat sulit membangun semangat untuk memulai sesuatu dan konsisten terhadapnya. misalnya di case aku adalah kesulitan mengubah pola gaya hidup yang cenderung kurang produktif. diet pengen diet tapi magernya luar biasa. sampai akhirnya, detik ini, aku putuskan untuk sekali lagi dari sekian kalinya juga udah untuk...

MENULIS CERITA DISINI

aku akan memulai menulis di sini. mungkin menulis sebuah karya di blogger bukanlah sebuah hal yang se istimewa dulu. tapi begitulah aku, mencari sesuatu yang berbeda dengan kebanyakan hal yang dilakukan orang lain. aku akan memulai menulis di sini. membiasakan jari-jemari ini untuk kembali mengetik kata demi kata yang dapat dirangkai menjadi satu cerita yang biasa ku lakukan pada saat aku sekolah. ceritanya sendiri belum tergambar sepenuhnya di dalam pikiranku. mungkin dengan menulisnya secara bagian per bagian di dalam blog akan sedikit membantu untuk memacu semangat untuk terus melanjutkan skenarionya. salah satu judulnya mungkin: INGIN PUNYA CERITA SEPERTI ORANG-ORANG