Langsung ke konten utama

JUST INFO : KANG BAEK SOO - I MISSED YOU (보고싶었어) SLOW VIDEO KOREAN MOVIE'S SOUNDTRACK LYRICS


Assalamualallaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuuh

Balik lagi, nih, dengan kali ini ngisi tentang info. Lirik lagu. Baru-baru ini aku suka bangen sama lagu ini. Entah kenapa musiknya bener-bener bikin tenang hati. Liriknya juga simple tapi ngena. Lagu ini adalah salahsatu soundtrack dari film favoritku, Slow Video. Slow Video sendiri adalah film asal Korea Selatan yang dibintangi oleh Cha Tae Hyun dan Nam Sang Mi. Sedikit nyeritain isi film ini yaitu seorang cowok bernama Yeo Jang Boo yang kerja sebagai pengawas CCTV di wilayah tempat tinggalnya dari kecil. Jang Boo punya kelainan yang menyebabkan penglihatannya bereaksi sangat lambat sehingga apapun yang dilihatnya bergerak sangat lambat seperti efek slow video. Yeo Jang Boo punya cewek yang dia suka di saat dia masih kecil, namanya Bong Soo Mi. sempat hilang kontak cukup lama, akhirnya Jang Boo bisa kembali melihat Soo Mi lewat CCTV yang sering dipantaunya. Setelah mencoba meyakini bahwa wanita yang senantiasa diperhatikannya lewat CCTV adalah cinta pertamanya, Jang Boo berusaha mendekati Soo Mi.

Nah, lagu yang aku sertakan liriknya dibawah ini adalah lagu yang berjudul I Missed You (보고싶었어) yang dinyanyiin oleh Kang Baek Soo. Langsung aja cek dibawah ini lirik dari Hangeul, Romanization, English, sampai Indonesian. (TOLONG APABILA INGIN DIREPOST DI BLOG MANAPUN, BERIKAN FOOTAGE. BIASAKAN UNTUK MENGHARGAI KERJA KERAS ORANG LAIN. TERIMA KASIH)

HANGEUL (한글) :

우리가 수있는 지금이곳이
세상 어디에도 없는곳이라는걸
우리가 만나는 지금이순간이
세상 어디에도
없는 시간이라는걸
나 알지만

보고싶었어... 보고싶었어...
이렇게라도 만나길 기다렸어
잠시 후면 별들이쏟아지고
강물이 솟구치고
꿈에서 깨어날 거야

내일 밤에도 우리여기서 만나
못다한 얘길 나눴으면 좋겠어

잠시 후면 별들이쏟아지고
강물이 솟구치고
꿈에서 깨어날 거야

내일 밤에도 우리여기서 만나
못다한 얘길 나눴으면 좋겠어

보고싶었어... 보고싶었어...

ROMANIZATION :

uriga seoissneun jigeumigosi
sesang eodiedo eobsneungosiraneungeol
uriga mannaneun jigeumi sungani
sesang eodiedo
eobsneun siganiraneun geol
na aljiman

bogosipeosseo... bogosipeosseo...
ireohgerado mannagil gidaryeosseo
jamsi humyeon byeoldeuri ssodajigo
gangmuri sosguchigo
kkumeseo ggaeeonal geoya

naeil bamedo uri yeogiseo manna
mosdahan yaegil nanwosseumyeon johgesseo

jamsi humyeon byeoldeuri ssodajigo
gangmuri sosguchigo
kkumeseo ggaeeonal geoya

naeil bamedo uri yeogiseo manna
mosdahan yaegil nanwosseumyeon johgesseo

bogosipeosseo... bogosipeosseo...

ENGLISH :

This is where we stand now
There's no place in the world
This moment we meet
Anywhere in the world
I don't have time
I know

I missed you... I missed you...
I waited for you to meet me like this
After a while, the stars are pouring
The river sprang up
I will wake up in a dream

We'll meet here tomorrow night
I wish I could talk about it

After a while, the stars are pouring
The river sprang up
I will wake up in a dream

We'll meet here tomorrow night
I wish I could talk about it

I missed you... I missed you...

INDONESIAN :

Disini tempat kita berdiri sekarang
Tidak ada lagi tempat di dunia ini
Inilah saat kita bertemu
Dimanapun di dunia ini
Aku tak punya waktu
Aku tahu itu

Aku sudah merindukanmu... Aku sudah merindukanmu...
Aku menantimu untuk menemuiku seperti ini
Setelah cukup waktu, bintang-bintang bertaburan
Air sungai mengalir
Aku akan bangun dalam mimpi

Kita akan bertemu besok malam
Aku berharap aku bisa berbicara mengenai ini

Setelah cukup waktu, bintang-bintang bertaburan
Air sungai mengalir
Aku akan bangun dalam mimpi

Kita akan bertemu besok malam
Aku berharap aku bisa berbicara mengenai ini

Aku sudah merindukanmu... Aku sudah merindukanmu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Writing Challenge: A Special Toy Growing Up

Walaupun di beberapa posting -an sebelumnya aku selalu bilang berat menjadi anak pertama di keluarga, tapi aku tetap merasa sangat beruntung berada di dalamnya. Terutama karena almh. Mamah dan juga keluarga dari pihak mamah yang selalu menghujaniku dengan rasa kasih sayang yang luar biasa, bahkan sampai dengan sekarang.   Aku ingat cukup banyak mainan yang kupunya, seperti puzzle , mainan balok KW-annya Lego, Boneka Barbie ,  dan masih banyak lagi. Dari yang dibeli murahan di pedagang mainan asongan, di toko mainan, sampai dengan sebagai oleh-oleh dari luar kota. Masih sangat melekat diingatan waktu itu aku diajak oleh salah satu kaka sepupuku pergi ke town plaza untuk membeli mainan. Usiaku saat itu mungkin masih 4 - 5 tahun. Disitu diajaknya aku memilih mainan sendiri dan pilihan hatiku jatuh pada set mainan peraga masak-masakan. Sampai saat ini aku ingat persis warna panci mainan itu yang berwarna biru tua dilengkapi dengan stiker bergambar makanan berkuah yang banyak wort...

Writing Challenge: Reflect on a Painful Childhood Experience

Aku pernah nyaris menghilangkan nyawaku sendiri... Aku tidak sama sekali ingin menyembunyikan fakta pahit itu. Akan kuberikan sebagai pelajaran bagiku sendiri di kemudian hari. Bahwa menjadi yang pertama adalah bukan segalanya. Kembali lagi pada kenyataan yang sudah kuungkapkan di posting- an sebelumnya, bahwa menjadi anak pertama memang sesulit itu. Banyak tekanan dan banyak tuntutan. Aku yakin semua anak se-Asia merasakan hal yang sama denganku. Dulu, saat aku sangat dituntut untuk selalu mendapatkan peringkat I di sekolah. Aku selalu dituntut untuk belajar yang giat. Sangat wajar sebenarnya. Aku tetap diberi kesempatan untuk main, kok. Tapi, aku diberikan waktu yang ekstra oleh orang tuaku untuk mengenyam ilmu lagi di luar sekolah alias les.   Bahkan saat aku duduk di bangku Taman Kanak - Kanak sudah diberikan bimbingan belajar oleh orang tuaku di tempat tetangga yang kebetulan juga merupakan guru TK (bukan guru TK-ku tapi) selama dua tahun sampai dengan aku duduk di kelas I SD....

Writing Challenge: A Letter to My Younger Self

Hai, Ima Isma Fawzeya Rosida Nama yang sebenarnya sampai sekarang aku sendiri jujur tidak begitu suka. Kenapa harus memulai nama dengan huruf vokal? Huruf "I" pula! Tapi apalah yang harus disesalkan? Bukan aku juga yang memilih. Pada saat aku menuliskan ini untukmu, usia kita adalah 26 tahun! Wah, bagaimana, ya, kamu mendeskripsikan dan memvisualisasikan perempuan berusia 26 tahun kala itu? Coba nanti kasih tau aku, ya! Hai, gadis kecil berambut ikal Aku selalu suka rambut itu. Mamah juga suka rambut itu. Kita pernah sekali melakukan smoothing rambut dan itu menjadi salah satu penyesalan kita seumur hidup! Oh, iya, saat dewasa, rambut kita hampir selalu pendek. Aku sendiri tidak begitu tahan dengan rambut yang terlalu panjang, tidak seperti kamu yang mungkin menyukainya. Tapi kamu sebenarnya sadar, kan, kalau rambutmu itu susah disisir kalau panjang? But, it suits you the most and now the short one suits me the most. so, we need to respect each other decision, right? Hai, s...