Langsung ke konten utama

MA STORY : RASANYA JADI MAHASISWA ARSITEKTUR

Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuuh...

selamat malam, reader... tinggal ngitung berapa hari lagi udah lebaran, ya, ga berasa :')

entah kenapa sekarang aku lagi pengen buka sesi cerita. boleh diskip, sih, nyatanya hanya cerita pribadi yang, yaaa, ga terlalu penting juga buat kalian baca. tapi kalo nyatanya kalian yang pengen kuliah di jurusan arsitektur, mungkin ceritaku ini bisa sedikit kalian baca. bukan buat nakut-nakutin, hanya sedikit jadi bayangan aja, gimana, sih, rasanya jadi mahasiswa jurusan arsitektur itu??? pada kenyataannya setiap universitas pasti punya standar masing-masing dan kalian juga punya patokan masing-masing soal perasaan ini nantinya.

jadi ceritanyaaaaa...

jadi arsitek adalah satu cita-cita yang dari kecil pengen aku capai, mulai dari kelas IV SD kurasa. saat itu aku ingat banget, papahku ngasih satu buku judulnya 'Rumah Idaman', isinya kumpulan desain rumah tinggal sederhana yang dibagi jadi beberapa tipe. dan, entah kenapa little me menganggap itu adalah suatu yang keren. dan, sejak saat itu, aku bercita-cita jadi arsitek (awalnya aku pengen jadi polwan karena pas TK pernah ikut karnaval pake baju polwan).

punya cita-cita sebagai arsitek, pastinya akan menuntunku untuk masuk di perguruan tinggi dengan jurusan arsitektur. dan, aku bener-bener kejar impian untuk masuk di universitas negeri yang punya jurusan arsitektur, berhubung punya kakak sepupu lulusan S1 Arsitektur di salahsatu universitas negeri, akhirnya aku ngincer tempat yang sama. dan, pada akhirnya aku benar-benar menjadi bagian dari jurusan arsitektur tersebut.

semester I aku jalanin sebagaimana mestinya. saat semester I, hanya diperkenalkan gambaran dasar bagaimana arsitektur itu berjalan, seperti dikasih matakuliah Pengantar Arsitektur, Gambar Arsitektur, dan Gambar Teknik. Gambar Arsitektur pun ga melulu soal bangunan, sifatnya free, dalam artian kamu bisa aja cuman gambar ember, bunga, bahkan sesuatu yang lebih jauh lagi hubungannya dari dunia arsitektur. bahkan waktu itu ada mata kuliah dengan SKS paling gede, Desain Matra. Hampir sama dengan matakuliah yang sudah aku sebutin sebelumnya, Desain Matra juga ga melulu berhubungan dengan arsitektur, bahkan kesannya dia lebih ke seni dasar. dan, semester I aku bisa memperoleh nilai yang cukup memuaskan di awal tahun aku kuliah. juga, dibilang terlalu ribet enggak juga, walaupun saat itu total matakuliahku ada 9.

masuk di semester II, matakuliah yang banyak punya syarat kelulusan sudah banyak menyerang. jumlahnya sebenernya lebih sedikit dari semester I, cuman entah kenapa rasanya lebih capek. waktu itu, angkatanku sudah mulai memasukin kelas Desain Arsitektur (DA) yang mana matakuliah itu adalah highlight di jurusan arsitektur. dan di DA I itu ada dua projek yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk lanjut ke DA selanjutnya, yang dikerjain adalah shelter di 8 minggu pertama perkuliahan, dan 8 minggu perkuliahan selanjutnya dilanjutkan dengan desain villa seniman. matakuliah yang ngeribetin bukan cuman itu, ada matakuliah lagi yang bikin capek karena harus keliling ngeanalisis taman dll. dan, matakuliah sejarah yang bener-bener PR banget. dan pada akhirnya semester II aku selesaikan dengan capaian yang walaupun kurang dari semester lalu, tapi seenggaknya karena waktu itu adalah memasuki bulan ramadhan juga, selepasnya bener-bener lega.

sebelum resmi memasuki semester III, aku bener-bener udah dapat PR dari kelas sejarah. jadi kelas sejarah itu ada 2 dan di semester III aku udah mulai mengambil untuk matakuliah sejarah itu lagi. dan, PR-nya adalah harus nyari bangunan tua peninggalan kolonial belanda di kota masing-masing (pada awalnya disuruh begitu). yang aku ribetkan adalah, kotaku aja umurnya masih 62 tahun saat itu dan cukup susah nyari bangunan tua peninggalan kolonial belanda di tempat yang dulunya adalah HUTAN. okey, liburan semesterku agak terganggu, tapi ga terlalu jadi masalah karena pada akhirnya aku menganggapnya sebagai jalan-jalan dan hiburan selama pulang kampung. sebenernya aku udah nemuin satu, tapi pada kenyataannya bangunan itu udah bener-bener ga layak lagi disebut bangunan utuh karena atepnya aja udah gaada, pintu jendelanya hilang, ditengah-tengah bangunannya udah ditumbuhin pohon. bener-bener ga layak, padahal semestinya bangunan kayak gitu harus dilestarikan. entahlah, setelah aku pergi ke situ, dan aku posting informasi di instagram dan direpost oleh akun instagram yang memberikan informasi tentang kotaku, pemerintah kayaknya udah mulai tergerak untuk melirik bangunan tua itu dan mulai berpikir kedepan untuk melestarikan kawasan tersebut. oke, balik lagi ke pembahasan tentang kuliah, masuk ke semester III bener-bener jadi kejutan buat fisik aku. beberapa matakuliah bener-bener nyerang kayak banteng, nyeruduk dan bikin terpelanting dan luka-luka atau bisa disebut matakuliah yang bikin capek dan banyak berkorban, tapi hasilnya bener-bener bikin hati sekaligus nilai terjun bebas. belom lagi, waktu itu aku juga disibukin dengan lomba dan kegiatan pembinaan mahasiswa baru. bener-bener semester yang capeknya gabisa didefenisikan dengan kata-kata lagi.

libur semester III selesai, dan aku harus kembali menjalani semester baru, yaitu semester IV. ga berasa udah tahun ke-2 aku menjalani kuliah di jurusan arsitektur, overall aku akan memberikan kesan 'capek' di tiga semester terakhir, dan... tenyata aku akhirnya menambahkan kesan 'capek banget nget' saat setelah aku melalui semester IV-ku, kemaren. walaupun SKS yang aku ambil ga jauh beda dari tiga semester sebelumnya, tapi total matakuliahnya jauh lebih sedikit kuanggap dari yang lainnya. jadi, aku pikir seenggaknya aku hanya punya enam beban dari enam matakuliah yang aku ambil di semester IV itu, dan nyatanya aku SALAH BESAR. BENER-BENER SALAH BESAR. matakuliah yang diambil bener-bener kayak mau matiin orang X_X. beberapa dosen sering ngasih beberapa ancaman ga ngelulusin, yang sebenernya pasti mereka begitu adalah sebagai motivasi agar ngerjain cepet dan selesai, tapi produk tetep berkualitas. jadi kualitas dan kuantitias lifestyle (tidur, makan, mandi) bener-bener gabisa dipredikisi. kadang, ya, nggak tidur, sering ga mandi, makan, ya, jarang. tantangannya lebih karena pengumpulan tugas ngepas banget sama bulan puasa, jadi bener-bener yang buka puasa sekalian sahur. kadang sahur cuman pake mi doang sebungkus. kerjaan cuman ke kamar mandi buang air, terus balik lagi nugas. BENER-BENER NGANGGEP WAKTU ADALAH UANG. dan ngebuang waktu sedetik aja rasanya kayak ngebuang segenggam harapan dan impian di masa depan. beberapa matakuliah hasilnay bener-bener worth it, sesuai dengan kerja keras selama ini. tapi, ada satu matakuliah yang ga kenal toleransi sedikitpun dan ngasih nilai yang ga worth it untuk mahasiswanya. tapi yang bener-bener jadi inceran hanyalah semua selesai dan bisa pulang lagi ke kampung halaman.

yap, aku baru aja menyelesaikan semester IV-ku beberapa minggu yang lalu. bener-bener semester yang cukup bikin sakit fisik, hati sampe pikiran. dan, semester yang bikin aku pertama kali nyaris nangis. alhamdulillah cuman nyaris doang. tapi aku gatau semester depan aku cuman nyampe nyaris nangis doang apa nangis sekalian, tapi kuusahakan jangan sampe. jangan sampe semester depan dan sesmester depannya lagi sampe bikin aku capek, drop, sakit, stress dan semacamnya. dan, bener-bener dari diri aku pribadi aku bener-bener harus mengubah caraku dalam menjalani kuliah dan kehidupan lainnya. semuanya emang pada akhirnya kembali pada kita. kita yang menentukan menjadi apa dan bagaimana kita.

itulah ceritaku tentang rasanya jadi mahasiswa arsitektur : capek, kadang-kadang dongkol, mostly bikin mood ga stabil, emosian, dikit stress, senengnya kadang bisa ketemu dosen yang bisa terus memotivasi, dan temen-temen yang bisa bikin sedikit melupakan kepenatan saat kuliah.

sampai disini dulu, dan sampe jumpa di entry-entry selanjutnya, bye!

Wassalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuuh


Komentar

Postingan populer dari blog ini

INGIN KU MULAI LAGI!

assalamu'allaikum warrahmatullahi wabarakaatuuh nampaknya ini adalah posting -an pertamaku di tahun 2023. dan aku sangat yakin 100% bahwa tidak akan ada lagi yang membaca selain aku sendiri. tapi ga masalah, karena peruntukkan blog ini bisa saja beralih menjadi buku diary online untukku pribadi. sudah jarak lebih dari satu tahun banget dari postingan terakhir di tahun 2022. menandakan bahwa aku sudah kurang banget peduli dengan blog ini, kurang semangat dalam menulis, dan juga terlalu sibuk. padahal, ya, kalo dirasa-rasa, bisa aja, sih, aku membagi waktu sambil nulis, baca, dan isi kegiatan lain yang lebih bermanfaat daripada scrolling hape terus. sekarang, tuh, rasanya sangat sulit membangun semangat untuk memulai sesuatu dan konsisten terhadapnya. misalnya di case aku adalah kesulitan mengubah pola gaya hidup yang cenderung kurang produktif. diet pengen diet tapi magernya luar biasa. sampai akhirnya, detik ini, aku putuskan untuk sekali lagi dari sekian kalinya juga udah untuk

MA STORY : CONFESSION

assalamuallaikum warrahmatullahi wabarakaatuuh Today, March 26, 2019, I'm going to confess about my feeling to someone who has been, even always filling this heart for a long time. I don't care anymore. I've been hiding it for a long time. I'm very tired of that. I don't even care about my self-respect anymore so that everything can be revealed. I don't care about his feelings, at least he knows mine. I like him- His eyes, how he smiled, and how cute he was. I don't know, if he truly liked me before, so I have feelings to him. I can't be sure, we were both on 5th grade of Elementary School then, who just 11th  years old. we're both just a child. Through his friend, he said he likes me and wanna be my boyfriend. I surprised then, never imagined about having a boyfriend in such as a young age. Instead of rejected him and hurt his feeling, I just said that he had to increase his body height 5 cm higher than before in 2 weeks so

NEW YEAR, (PERHAPS) NEW ME.

 assalamuallaikum warrahmatullahi wabarakaatuuh. akhirnya setelah vakum dari dunia per- blog -an, sekarang bisa kembali lagi disini. lama banget, lebih dari satu tahun. banyak hal yang sudah dilalui selama satu tahun ini. banyak suka dan duka yang dirasakan sepanjang tahun 2021. mungkin bisa dikatagorikan sebagai tahun yang tidak akan terlupakan sepanjang hidupku. seperti yang sudah disampaikan melalui judul postingan ini, new year, new me, perhaps 😅 tahun-tahun lalunya, terlalu banyak resolusi yang pada kenyataannya lebih banyak ga tercapainya, daripada yang tercapainya. bukan berarti aku pesimis, cuman, ya, terlalu sangat bercermin dengan pengalaman sebelumnya. tapi serius. tahun ini rasanya pengen banget ngelakuin banyak perubahan untuk diri ini. terutama pengen banget punya me time yang beneran dipake buat baca buku. terus, untuk bisa beneran nurinin banyak berat badan, karena, ya, capek juga ini kaki bawa beban badan berat banget😂 selain itu, pengen banget buka usaha sendiri. b